Laman

Sabtu, 22 Januari 2011

Nikmatnya Pacaran Setelah Pernikahan

Assalamu’alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh.

Syukur pada Allah yang masih mengaruniakan nafas padaku dan padamu untuk segera memperbarui taubat. Akhi, rasanya aku telah menemukan Kekasih yang jauh lebih baik darimu. Yang Tak pernah Mengantuk dan Tak pernah Tidur. Yang siap terus menerus Memperhatikan dan Mengurusku. Yang selalu bersedia berduaan disepertiga terakhir malam. Yang siap Memberi apapun yang kupinta. Ia yang Bertahta, Berkuasa, dan Memiliki Segalanya.

Maaf akhi, tapi menurutku kau bukan apa-apa dibanding Dia. Kau sangat lemah, kecil, dan kerdil dihadapanNya. Ia perbuat apa saja sekehendakNya kepadamu. Dan akhi, aku khawatir apa yang telah kita lakukan selama ini membuatNya cemburu. Aku takut, hubungan kita selama ini membuatNya murka. Padahal Ia Maha Kuat, Maha Gagah, Maha Perkasa, Maha Keras SiksaNya.

Akhi, belum terlambat untuk bertaubat. Apa yang kita lakukan selama ini pasti akan ditanyakan oleh Nya. Ia bisa marah, akhi. Marah tentang saling pandang yang pernah kita lakukan, marah karena setitik sentuhan kulit kita yang belum halal itu, marah karena suatu ketika dengan terpaksa aku harus membonceng motormu, marah karena pernah ketetapanNya kuadukan padamu atau tentang lamunanku yang selalu membayangkan wajahmu. Ia bisa marah. Tapi sekali lagi semua belum terlambat. Kalau kita memutuskan hubungan ini sekarang, semoga Ia mau Memaafkan dan Mengampuni. Akhi Ia Maha Pengampun, Maha Pemberi Maaf, Maha Penerima Taubat, Maha penyayang, Maha Bijaksana.

Akhi, jangan marah ya. Aku sudah memutuskan untuk menyerahkan cintaku padaNya, tidak pada selainNya. Tapi tak cuma aku, akhi. Kau pun bisa jadi kekasihNya, kekasih yang amat dicintai dan dimuliakan. Caranya satu, kita harus jauhi semua larangan-laranganNya termasuk soal hubungan kita ini. Insyaallah, Dia punya rencana yang indah untuk masa depan kita masing-masing. Kalau engkau selalu berusaha menjaga diri dari hal-hal yang dibenciNya, kau pasti akan dipertemukan dengan sorang wanita shalihah. Ya, wanita shalihah yang pasti jauh lebih baik dari diriku sekarang ini. Ia yang akan membantumu menjaga agamamu, agar hidupmu senantiasa dalam kerangka mencari ridha Allah dalam ikatan pernikahan suci. Inilah doaku untukmu, semoga kaupun mendoakanku, akhi.

Akhi, aku akan segera menghapus namamu dari memori masa lalu yang salah arah ini. Tapi, aku akan tetap menghormatimu sebagai saudara di jalan Allah. Ya, saudara di jalan Allah, akhi. Itulah ikatan terbaik. Tak hanya antara kita berdua, tapi seluruh orang mukmin di dunia. Tak mustahil itulah yang akan mempertemukan kita dengan Rosulullah di telaganya, lalu beliaupun memberi minum kita dengan air yang lebih manis dari madu, lebih lembut dari susu, dan lebih sejuk dari krim beku.

Maaf, akhi. Tak baik rasanya aku berlama-lama menulis surat ini. Aku takut ini merusak hati. Goresan pena terakhhirku ini adalah doa keselamatan dunia akhirat sekaligus tanda akhir dari hubungan haram kita, insyaallah.

Wassalaamu’alaikum warahmatullaahi wa barakaatuh.

Rujukan Al Quran :
“……Boleh jadi kalian membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagi kalian. Dan boleh jadi kalian mencintai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kalian. Allah Maha Mengetahui sedang kalian tidak mengetahui.” (QS Al Baqarah, 2:216)

“ Syaithan itu memberikan janji-janji pada mereka, dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal tiadalah syaithan itu menjanjikan kepada mereka selain tipuan belaka.” (QS An Nisaa, 4:120)

http://ukhti-meili.abatasa.com/post/detail/9316/nikmatnya-pacaran-setelah-pernikahan

dari buku NIKMATNYA PACARAN SETELAH PERNIKAHAN karya Salim A.Fillah.
Intinya, buku ini mengajak kepada para ikhwan dan akhwat untuk menjauhkan diri dari yang namanya PACARAN, tunggulah sampai saat itu pun datang, semuanya akan indah pada waktunya. Namun bagi yang sudah terlanjur menjalin hubungan baik dengan ikhwan ataupun akhwat, berikut saya kutipkan sepucuk surat yang ditulis oleh penulis buku ini, isinya begini : (diumpamakan surat ini ditujukan untuk seorang ikhwan dari akhwatnya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar