Laman

Senin, 23 September 2013

Selamat Jalan Mbah...

Semasa kecil,,alhamdulillah aku masih bisa bertemu dan diperkenalkan dengan 2 mbah ku.
Mbah Joi (bapaknya ayah) dan Mbah Inah (ibunya ibu). Pasangan mereka yaitu Mbah Iman Joremi (suaminya Mbah Inah) dan Mbah Putri (istrinya Mbah Joi) sudah meninggal terlebih dahulu disaat ayah dan ibu masih remaja. Tapi tahun ini aku sudah tidak punya mbah lagi.

Tanggal 3 Maret 2013, Mbah Joi meninggal karena tekanan darah tinggi secara tiba-tiba, langsung ke jantung dan pingsan tak sadarkan diri. Sempat dibawa ke Rumah Sakit, tapi diperjalanan Mbah Joi tak tertolong :'(

Tanggal 17 Agustus 2013 Mbah Inah meninggal karena panas tinggi dan sesak napas. Sempat dirawat di Rumah Sakit selama 2 hari, tapi memang takdir Alloh untuk mengambil Mbah Inah dari kami.

Sedikit cerita dari masing-masing mbah ku. Mbah Joi selama ini tinggal sendiri dirumahnya. Anak dan cucu-cucunya tinggal di Bekasi dan Jakarta semua. Mbah Joi alias Mbah Rokok (karena Mbah ga bisa lepas dari kebiasaan merokoknya) meninggalkan 3 anak laki-laki, 8 cucu, dan 5 cicit. Beliau adalah mbah yang sangat gagah sampai akhir hayatnya. Diusianya yang senja kemarin, Mbah Joi masih sanggup untuk pergi ke sawah dan pergi kemana-mana sendiri dengan sepeda ontelnya. Tapi kini ketika Mbah Joi tak ada, rumahnya sepi. Pohon rambutan disekitar rumahnya tumbuh dengan sangat liar. Hingga akhirnya pas mudik 2013 kemarin keluarga ku menebang semua pohonnya dan membersihkan rumahnya yang oenuh debu. Cuma bisa berdoa untuk Mbah Joi agar diluaskan kuburnya. Aamiin......

Kalau kisah Mbah Inah beda lagi. Mbah Inah selama ini tinggal dirumahnya bersama Lek ku, anak bungsunya Mbah Inah. Masih 1 kampung sama Mbah Joi. Mbah Inah ketika tahun 2008 jatuh di kamar mandi hingga akhirnya harus menggunakan kursi roda hingga akhir hayatnya. Sempat coba ke alternatif (dipijat kakinya secara khusus) tapi malah semakin parah. Dan tanggal 16 Agustus sore Mbah Inah diinapkan di Rumah Sakit karena sesak napas dan panas tinggi. Tapi paginya jam 03.00  tanggal 17 Agustus 2013 Mbah Inah menghembuskan nafas terakhirnya. Mbah Inah meninggalkan 6 anak, 18 cucu, dan 17 cicit. Dan lebaran 2013 kemarin adalah kenangan terakhir kami bersama Mbah Inah.

Ya Alloh.. Ampunilah mereka, berilah rahmat kepada mereka, selamatkanlah dan maafkanlah mereka, serta tempatkanlah ditempat yang mulia (Surga), luaskan kuburannya, mandikan mereka dengan air salju dan air es. Bersihkan mereka dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), pasangan yang lebih baik dari pasangannya  (di dunia), dan masukkan mereka ke Surga, jagalah mereka dari siksa kubur dan neraka"

"Allahummaghfirlaha war hamha wa 'afiha wa'fu 'amha.. Wa laa tahrimna ajraha wa laa taftinaa ba'daha waghfirlana wa laha.. Saya Putri Hermawati Margin, cucu beliau, bersaksi kepadamu Ya Alloh, bahwa mereka telah berusaha sepenuh dan sekuattenaga mengenalMu, beriman dan berIslam kepadaMu dalam kehidupanNya.. Ridhoilah ia dan masukkanlah mereka ke SurgaMu.."

Aamiin Aamiin Ya Rabbal 'Alamin.. O:)